Ibu sebaiknya memanaskan makanan dengan sempurna dan kemudian mendinginkannya, sebelum memberi makan bayi. Bayi biasanya tidak akan menolak makanan hangat atau makanan yang memiliki suhu ruang.
- Panaskan makanan dengan microwave atau dengan panci di atas kompor sampai mendidih. Jangan tergoda untuk asal hangat saja. Periksa dengan baik apakah makanan itu sudah matang. Kemudian, pastikan agar makanan tidak terlalu panas sebelum diberikan pada bayi.
- Jika Ibu menggunakan kontainer makanan, letakkan kontainer tersebut dalam air panas untuk memanaskannya.
- Jangan memanaskan makanan lebih dari sekali dan buanglah makanan yang tersisa. Makanan yang telah disentuh mulut bayi atau sendok mungkin telah mengandung bakteri.
- Jika Ibu sudah memanaskan makanan itu sebelumnya, jangan terlalu lama membiarkankannya berada dalam suhu ruang. Bakteri mulai berkembang dalam dua jam dan berlipat ganda dengan cepat.
Menyimpan makanan buatan sendiri
Pada awalnya, bayi Ibu mungkin hanya makan sedikit saja dari makanan lumat yang Ibu masak. Namun, ada baiknya membuat persediaan dan membekukannya untuk menghemat waktu keesokan harinya.
Pembekuan menyimpan vitamin sehingga bayi tidak kehilangan manfaatnya, tapi beberapa petunjuk pengamanan yang perlu diperhatikan:
- Setelah dingin, bekukan makanan secepat mungkin.
- Suhu freezer harus 18°C atau lebih dingin.
- Gunakan wadah plastik dengan tutup rapat/zip-lock atau kontainer makanan. Tandai dengan jelas isi dan tanggalnya tanggal pembuatannya.
- Makanan bayi tidak mengalami perubahan apapun selama tiga bulan dalam freezer. Bila ingin menggunakannya, Ibu dapat mencairkan atau memanaskannya.
- Jangan membekukan ulang makanan yang telah dihangatkan. Bila sudah dipanaskan, berikan pada bayi atau buang.
Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, berbagilah informasi ini dengan teman dan saudara Anda melalui Share Link Media Sosial di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Menghangatkan dan menyimpan makanan bayi"
Posting Komentar