Cara Aman Mengkonsumsi " JENGKOL ".


Jengkol….!!!

Siapasih yang tidak kenal nama salah satu bahan makanan ini. Sebagian menyukainya karena rasanya yang nikmat, sebagian lagi sangat anti dengan makanan jenis ini karena bau tidak sedapnya yang sangat mengganggu.

Cara Aman Mengkonsumsi " JENGKOL ".
Jengkol termasuk dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Pithecellobium, dan jenis pithe-cellobium lobatum.

Tanaman jengkol berupa pohon yang tingginya dapat 10-26 meter. Tanaman ini hdapat dijumpai hamper diseluruh kepulauan Indonesia dengan nama yang berbeda-beda seperti, jengkol (Jawa), jaring (Sumatera), Jaawi (Lampung), Kicaang (Sunda), Lubi (Sulawesi Utara),Blandingan (Bali). Selain itu, tanaman ini juga banyak ditemukan di Malaysia dan Thailand.

Buah jengkol berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit, warna buahnya lembayung tua. Setelah tua bentuk polong buahnya menjadi cembung dan ditempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap Polong dapat berisi 5-7 biji.

Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna coklat mengkilap. Biji ini, terutama yang sudah tua, merupakan bagian tanaman yang paling penting dan paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Selain itu, Juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.

Kandungan Gizi.
Meskipun sering dianggap makanan kelas rendah, hasil penelitian menunjukan bahwa jengkol kaya akan karbohidrat,protein, vitamin A, >Vitamin B, Fosfor, Kalsium, alkaloid, minyak astiri, steroid, glikosida, tannin, dan saponin.

Bagi yang menyukainya, jengkol merupakan makanan yang sangat nikmat. Meskipun demikian, jengkol bukanlah bahan makanan yang 100 persen aman untuk dikonsumsi. Pada beberapa orang yang sensitive terhadap jenis makanan ini ataupun mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebih dapat timbul gejala keracunan yang sering dikenal denagn keracunan jengkol ( Jengkolan ).

Gejala keracunan jengkol dapat dapat timbul karena adanya senyawa yang dikenal sebagai asam jengkolat yang terdapat didalam jengkol. Asam jengkolat ini didalam tubuh akan diolah dan dibuang melalui ginjal bersamaan dengan urin ( air seni).

Sebagian dari asam jengkolat ini akan membentuk kristal-kristal yang akan mengendap di ginjal dan saluran kemih dan menimbulkan sumbatan pada aliran urin pada saluran kemih. Kristal-keristal asam jengkolat yang megendap inilah yang nantinya akan menimbulkan gejala-gejala keracunan.

Gejala keracunan jengkol Anatara lain;

  1. Nyeri pada perut Yang kadang-kadang dapat disertai dengan muntah. Nyeri dapat berupa serangan yang tiba-tiba dan sangat hebat yang dikenal dengan istila Kolik. Nyeri yang hebat biasanya dijumpai sewaktu buang air kecil.
  2. Akibat sumbatan oleh kristal asam jengkolat , pengeluaran urin menjadi sedikit bahkan tidak bisa keluar sama sekali. Meskipun demikian, penderita sering merasa akan buang air kecil meskipun nantinya tidak ada urin yang keluar. Pada saat sperti ini nyeri yang dirasakan akan semakin hebat.
  3. Pada urin yang keluar dapat dijumpai bintik-bintik putih seperti tepung yang merupakan endapan kristal asam jengkolat, bahkan pada beberapa kasus dapat dijumpai urin yang berdarah akibat perlukaan saluran kemih yang disebabkan oleh kristal tersebut.

Keluhan-keluhan tersebut diatas pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah mengkonsumsi jengkol. Keluhan yang tercepat adala 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam seduah konsumsi biji jengkol.

Penanganan.
Penanganan keracunan jengkol harus dilakukan segera karena jika keadaan semakin parah dapat menyebabkan kematian. Jika gejala penyakit ringan ( muntah, sakit perut/ pinggang saja) pasien tidak perlu dirawat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat leboh encer, sehingga lebih mudah dibang melalui urin. Selain itu perlu juga diberikan table Natrium bikarbonat sebanyak 4x2 gram perhari dan obat penghilang rasa nyeri.

Bila gejala penyakit berat (tidak bisa buang air kecil, urin berdarah atau penderita tidak dapat minum) maka pasien perlu dirawat dirumah sakit dengan pemberian cairan melalui infus dan suntikan natrium bikarbonat dalam larutan Glukosa 5 persen.

Pencegahan.
Bagi individu yang sudah mengalami keracunan dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi jengkol lagi. Namun hal ini tidaklah mudah terutama bagi penggemar beratnya.

Ada bebarapa cara untuk menurunkan kadar asam jengkolat dalam jengkol, antara lain dengan merebus jengkol dalam larutan yang mengandung abu gosok atau membuatnya menjadi jengkol sepi.

Jengkol sepi adalah jengkol yang telah dikecambahkan dengan cara memendam biji jengkol dalam tanah pada kedalaman sekita 10 cm dan disiram dengan air setiap hari selama 14 hari sampai berkecambah.

Proses yang lebih mudah adalah dengan pemasakan ataupun perebusan. Namun, proses pemanasan harus dilakukan secara sempurna sehingga dapat mengurangi jumlah asam jengkolat dalam jumlah yang lebih besar. Proses perebusan yang sebaiknya berlangsung 6-7 jam sambil setiap kali dibuang buih-buihnya. Biasanya jengkol direbus untuk kemudian dijadikan rending maupun semur. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan membuang mata lembaganya , karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini.

Konsumsi jegkol bukanlah sesuatu hal yang memalukan. Kandungan gizi yang tinggi merupakan salah satu potensi jegkol yang belum dimanfaatkan secara optimal. Meskipun demikian, konsumsi jengkol hendaknya tidak berlebihan khususnya bagi mereka yang mengalami gangguan ginjal.

Dikutip dari harian Analisa, Rubrik kesehatan ditulis oleh: dr. Susanto Salim.
Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, berbagilah informasi ini dengan teman dan saudara Anda melalui Share Link Media Sosial di bawah ini.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cara Aman Mengkonsumsi " JENGKOL "."

Posting Komentar