Dua faktor itulah yang sangat menentukan relasi atau kualitas hubungan suami-istri. Artinya, dengan aktifitas seks hubungan mereka makin hangat atau sebaliknya. Untuk pasangan berusia lanjut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Masa Menopause
Pada usia 44-55 tahun, biasanya istri sudah mengalami menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen akan menurun, dan haid pun akan berhenti. Selain itu, menopause dibarengi dengan menurunnya kondisi fisik wanita seperti kulit menjadi kendur, tidak kenyal, payudara tidak sekencang dulu dan menipisnya selaput lendir vagina. Menipisnya selaput lendir vagina ini menimbulkan efek terasa sakit bila berhubungan intim. Karena trauma rasa sakit itu, banyak wanita yang menolak bila diajak berhubungan intim. Menghadapi kasus demikian, harus ada komunikasi yang baik antar pasangan sehingga suami mengerti apa yang terjadi pada istrinya. Jangan asal ‘diajak’ saja. Bila komunikasi terjalin dengan baik, aktifitas seks pasangan tersebut dijamin menyenangkan.
Ereksi Kurang Optimal
Tidak beda dengan wanita, pria pun mengalami perubahan yang disebabkan berkurangnya hormon androgen. Secara terminologi, ini disebut PADAM, alias partially androgen deficiency in aging male. Karena aging, kemampuan ereksi pria menjadi berkurang. Juga terjadi penopause, yang artinya penis kurang tegang. Potensi seksnya menurun tidak seperti kala muda.
Tentu saja banyak laki-laki yang tidak bisa menerima keadaan tersebut karena seks bagi laki-laki mempunyai arti yang penting. Tanpa seks hidup rasanya hampa dan tidak berarti. Jangan paksa suami harus ‘ greng ‘ di tempat tidur.
Jurus Jitu Seks Yang Menyenangkan
Kendati sudah memasuki usia tua bukan mustahil bagi pasangan manulauntuk dapat berhubungan seksual dengan aman dan menyenangkan. Asal memperhatikan saran-saran berikut :
- Saling mengerti kondisi masing-masing, baik istri maupun suami.
- Percaya diri. Mencari wanita penghibur atau wanita lain yang lebih muda, berdandan lagaknya orang muda dan rasa gelisah yang tak beralasan bukanlah solusi yang baik. Satu-satunya jalan terbaik adalah menerima dengan ikhlas bahwa memang sudah waktunya anda menghadapi fase ini.
- Eksperimen. Lakukanlah eksperimen untuk lebih mengenali daerah-daerah sensitif pasangan anda. Agar tidak membosankan, cobalah variasi-variasi lain. Tapi tetap disesuaikan dengan kondisi kesehatan.
- Tidak terpaku patokan statistik. Dalam berhubungan intim tidak berlaku angka normal statistik. Ini sangat tergantung dari tingkat kesehatan dan tingkat aktivitas sehari-hari. Yang pasti jangan sampai ada unsur paksaan dan terpaksa.
- Mencari pengobatan. Kalau memang anda mengalami keluhan-keluhan seperti terasa sakit saat berhubungan intim, jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi ke ahlinya.
Belum ada tanggapan untuk "Kehidupan Seks Di Usia Lanjut"
Posting Komentar