Korek Kuping, Perlukah?;
Anda yang suka mengorek kuping perlu tahu apakah sebenarnya kebiasaan ini baik atau tidak. Jangan-jangan justru memperburuk kondisi. Berikut jawaban Dr. Hans dari seorang bapak mengenai kebiasaan mengorek kuping.
Nah untuk lebih jelasnya lihat pertanyaan dibawah:
“Dok, saya seorang suami, 41 tahun, kurus, berat 60, tinggi 168, hobi nonton bola. Saya suka dikoreki kuping oleh istri. Dulu istri suka pakai ujung bulu ayam, sekarang tidak lagi sebab telinga pernah jamuran, dan saya kapok.
Ihwal korekan kuping ini, ada beberapa pertanyaan kalau dokter sudi menjawabnya di sini.
Begini:
- Apa korek kuping itu wajib atau fakultatif, boleh ya boleh tidak?
- Apa yang harus saya lakukan kalau tahi kupingnya sudah keras dan hendak dikeluarkan? Perlu dokter ketahui, kotoran telinga saya gampang sekali keras dan banyak. Kalau dipaksa dikorek keluar, rasanya sakit sekali. Apakah ada cara lain, sebab kalau tidak dikeluarkan, saya jadi tuli.
- Berbahayakah kalau telinga saya berdarah sedikit sehabis dikorek oleh istri? Saya belum tuli sampai sekarang.”
Jangan Dipaksa Keluar
- Korek kuping itu tidak wajib. Jika produksi kotoran kuping tidak terlalu banyak, biasanya telinga punya daya self cleansing. Karena itu, ada pendapat lebih baik tak mengorek kuping. Kecuali pada orang yang pabrik tahi kupingnya overproduksi, membersihkan telinga rutin berkala diwajibkan.
- Tahi kuping yang membatu terjadi jika kita malas mengorek kuping. Keluhannya mendadak jadi tuli sehabis dibersihkan pakai cotton bud. Jangan paksa mengeluarkannya. Tahi kuping harus dibuat lembek dulu dengan tetes kuping khusus. Setelah 2-3 hari lembek, biasanya tahi kupingnya terjun bebas sendiri. Mungkin jatuh tergelincir ke bantal sewaktu bangun tidur siang.
- Jika dipaksa mengeluarkannya, kemungkinan liang telinga bisa berdarah sebab terluka, tergores oleh kerasnya batu tahi kuping.
Sumber: GHS / Kompas Cyber Media
Dr. Handrawan Nadesul
Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, berbagilah informasi ini dengan teman dan saudara Anda melalui Share Link Media Sosial di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Korek Kuping, Perlukah?"
Posting Komentar